Nuno Mendes Jadi Kryptonite Mo Salah

Nuno Mendes Jadi Kryptonite Mo Salah

Paris Saint-Germain memastikan diri lolos ke perempatfinal Liga Champions setelah menyingkirkan Liverpool dalam adu penalti yang dramatis di Anfield. Pertandingan yang berlangsung pada Rabu (12/3/2025) dini hari WIB itu menjadi momen krusial bagi Les Parisiens yang mampu membalikkan keadaan setelah tertinggal pada leg pertama.

Liverpool awalnya unggul 1-0 di Parc des Princes, memberikan keunggulan agregat bagi The Reds. Namun, PSG membalas dengan skor yang sama di leg kedua, memaksa laga berlanjut hingga babak adu penalti. Pada akhirnya, PSG berhasil memenangkan adu penalti dengan skor 4-1, mengakhiri perjalanan Liverpool di kompetisi elite Eropa musim ini.

Nuno Mendes Jadi Kryptonite Mo Salah
Nuno Mendes Jadi Kryptonite Mo Salah

Performa Apik Nuno Mendes

Salah satu pemain yang paling bersinar dalam duel ini adalah Nuno Mendes, bek kiri muda asal Portugal yang tampil luar biasa dalam menghadapi Mohamed Salah. Mendes dianggap sebagai kryptonite bagi Salah, karena sukses meredam pergerakan pemain bintang Liverpool dalam dua leg pertandingan.

Pada leg pertama di Parc des Princes, Salah benar-benar mati kutu di tangan Nuno Mendes. Si Raja Mesir gagal menciptakan satu pun peluang yang berarti dan tampak kesulitan menghadapi pressing ketat serta kecepatan Mendes dalam bertahan.

Dominasi Mendes di Leg Kedua

Tak berhenti di sana, Mendes kembali tampil solid di Anfield, memastikan bahwa Salah tidak bisa memberikan dampak besar bagi Liverpool. Dengan koleksi 32 gol dan 22 assist musim ini, Salah adalah salah satu pemain paling berbahaya di Eropa. Namun, dalam pertandingan melawan PSG, ia nyaris tidak berkontribusi apa pun karena pengawalan ketat dari Mendes.

Menurut statistik dari Squawka, dalam dua leg pertandingan melawan Liverpool, Nuno Mendes mencatatkan angka yang impresif:

  • 21 dari 26 duel berhasil dimenangkan
  • 12 tekel sukses
  • 12 kali merebut bola dari lawan
  • 10 kali melakukan sapuan
  • 3 kali intersep
  • 5 dari 6 percobaan dribel sukses
  • 2 blok krusial
  • Hanya sekali melakukan pelanggaran

Salah Tak Berdaya

Berdasarkan catatan di atas, terlihat jelas bahwa Nuno Mendes benar-benar membungkam Mohamed Salah. Dalam dua pertandingan melawan PSG, Salah hanya mampu memenangkan 6 dari 22 duel yang ia lakukan.

Bagi seorang pemain yang biasanya sangat dominan dalam menyerang, statistik ini menjadi salah satu catatan terburuk Salah musim ini. Ketika menghadapi PSG, Salah tampak kesulitan mendapatkan ruang untuk bergerak, sering kehilangan bola, dan tidak mampu memberikan umpan-umpan mematikan kepada rekan-rekannya di lini depan.

Kunci Sukses Nuno Mendes

Keberhasilan Mendes dalam meredam Salah tidak lepas dari beberapa faktor utama:

  1. Kecepatan dan Ketahanan Fisik
    Mendes adalah salah satu bek kiri tercepat di dunia. Ia mampu mengejar dan menutup pergerakan Salah setiap kali pemain asal Mesir itu mencoba menusuk ke kotak penalti.
  2. Teknik Bertahan yang Cerdas
    Tidak hanya mengandalkan kecepatan, Mendes juga memiliki teknik bertahan yang sangat baik. Ia tidak mudah terkecoh oleh dribel Salah dan sering memotong jalur operan sebelum bola sampai ke kaki lawannya.
  3. Kedisiplinan dalam Posisi
    Salah sering kali mengandalkan kelincahannya untuk mencari ruang di belakang lini pertahanan lawan. Namun, Mendes sangat disiplin dalam menjaga posisinya, tidak memberikan ruang sedikit pun bagi Salah untuk melakukan pergerakan bebas.
  4. Dukungan dari Rekan Setim
    Selain performa individu Mendes, keberhasilannya dalam menjaga Salah juga didukung oleh koordinasi tim yang baik. Gelandang bertahan PSG kerap membantu dalam menutup ruang gerak Salah, memaksa pemain Liverpool itu kehilangan banyak bola.

Nuno Mendes, Masa Depan PSG

Performa luar biasa Nuno Mendes dalam pertandingan ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bek kiri terbaik di dunia saat ini. Pada usia 22 tahun, ia sudah menunjukkan kematangan bermain yang luar biasa, baik dalam bertahan maupun membantu serangan.

Dengan kualitas yang ia tunjukkan, tidak mengherankan jika Mendes digadang-gadang menjadi pilar utama PSG dalam beberapa musim ke depan. Apalagi, dengan usia yang masih sangat muda, masih banyak ruang bagi Mendes untuk berkembang dan menjadi salah satu bek terbaik di generasinya.

Reaksi dari Media dan Penggemar

Kemenangan PSG dan performa gemilang Mendes menarik perhatian banyak media dan penggemar sepak bola. Berikut beberapa reaksi yang muncul setelah pertandingan:

  • “Nuno Mendes melakukan hal yang paling sulit dalam sepak bola: menghentikan Mohamed Salah, bukan sekali, tapi dua kali.” – Squawka
  • “Performa bertahan luar biasa dari pemain muda Portugal. Jika terus seperti ini, dia bisa menjadi legenda PSG.” – ESPN
  • “Salah benar-benar dibuat tak berkutik oleh Nuno Mendes. Salah satu penampilan bertahan terbaik di Liga Champions musim ini.” – Goal
  • “PSG punya senjata rahasia di lini belakang, dan itu adalah Nuno Mendes.” – The Athletic

Di media sosial, penggemar PSG juga memuji penampilan Mendes, dengan banyak yang menyebutnya sebagai tembok pertahanan yang tak bisa ditembus.

Kesimpulan

Nuno Mendes sekali lagi membuktikan bahwa ia adalah bek kiri kelas dunia dengan penampilan luar biasa dalam dua leg melawan Liverpool. Dengan mampu meredam Mohamed Salah secara total, Mendes telah menunjukkan bahwa ia adalah salah satu pemain bertahan terbaik saat ini.

Kemenangan PSG atas Liverpool tidak hanya mengantar mereka ke perempatfinal Liga Champions, tetapi juga memberikan pesan kuat kepada tim-tim besar lainnya bahwa Les Parisiens kini memiliki lini pertahanan yang lebih solid dan tangguh.

Jika Mendes terus menunjukkan konsistensi dan perkembangan dalam permainannya, bukan tidak mungkin ia akan menjadi bek kiri terbaik di dunia dalam beberapa tahun ke depan. PSG dan para penggemarnya pasti berharap banyak dari pemain muda Portugal ini untuk membawa tim menuju kejayaan di kompetisi Eropa.

Kini, setelah sukses menyingkirkan Liverpool, tantangan selanjutnya bagi PSG dan Mendes adalah menghadapi lawan yang lebih berat di perempatfinal Liga Champions. Apakah mereka mampu melanjutkan performa impresif mereka? Hanya waktu yang akan menjawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *