Enzo Maresca Kritik Keputusan Kartu Merah Nicolas Jackson: Wasit Dipengaruhi Suara Penonton

Enzo Maresca Kritik Keputusan Kartu Merah Nicolas Jackson: Wasit Dipengaruhi Suara Penonton

Dalam laga lanjutan Premier League antara Newcastle United melawan Chelsea yang berlangsung pada 11 Mei 2025 di St.

James’ Park, sebuah insiden kontroversial terjadi yang menjadi bahan perbincangan hangat di dunia sepak bola Inggris.

Nicolas Jackson, striker muda Chelsea, diganjar kartu merah oleh wasit John Brooks usai insiden dengan pemain belakang

Newcastle, Sven Botman. Keputusan tersebut menuai kritik keras dari manajer Chelsea

Enzo Maresca, yang menilai bahwa keputusan itu dipengaruhi oleh tekanan dari suara penonton tuan rumah.

Insiden ini tidak hanya berdampak pada hasil pertandingan yang berakhir 2-0 untuk kemenangan

Newcastle, tetapi juga berdampak besar terhadap peluang Chelsea dalam mengamankan posisi empat besar di klasemen akhir Premier League musim 2024/2025.

Enzo Maresca Kritik Keputusan Kartu Merah Nicolas Jackson: Wasit Dipengaruhi Suara Penonton
Enzo Maresca Kritik Keputusan Kartu Merah Nicolas Jackson: Wasit Dipengaruhi Suara Penonton

Kronologi Insiden Kartu Merah Nicolas Jackson

Pertandingan berlangsung intens sejak menit awal, dengan kedua tim saling menekan.

Pada menit ke-32, terjadi duel fisik antara Nicolas Jackson dan Sven Botman yang memancing emosi dari kedua pemain.

Awalnya, wasit John Brooks memberikan kartu kuning kepada Jackson. Namun, setelah mendapatkan panggilan dari VAR

dan melihat tayangan ulang di monitor pinggir lapangan, keputusan tersebut berubah drastis menjadi kartu merah langsung.

Keputusan ini langsung memicu reaksi keras dari para pemain Chelsea dan tim pelatih. Jackson sendiri terlihat tidak percaya dan sempat melakukan protes sebelum akhirnya meninggalkan lapangan.


Enzo Maresca: “Keputusan Wasit Dipengaruhi Tekanan Suporter”

Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Enzo Maresca tidak menahan kritiknya. Sang manajer asal Italia tersebut menyampaikan

bahwa keputusan wasit dalam memberikan kartu merah sangat dipengaruhi oleh atmosfer stadion dan suara penonton tuan rumah.

“Saya menghormati keputusan wasit, tetapi saya merasa keputusan itu datang bukan semata-mata dari fakta di lapangan, melainkan dari tekanan atmosfer.

Di stadion seperti St. James’ Park, suara suporter bisa sangat mempengaruhi emosi pertandingan, bahkan emosi wasit,” ujar Maresca kepada awak media.

Maresca menambahkan bahwa insiden seperti ini seharusnya bisa ditangani dengan bijak tanpa harus mengeluarkan kartu merah langsung yang merugikan satu tim secara signifikan.

“Kami bermain dengan sepuluh pemain selama satu jam. Ini sangat berat. Bukan hanya dari sisi taktik, tetapi juga psikologis bagi para pemain muda kami.

Jackson kehilangan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya, dan tim kehilangan potensi menyerang.”


Absennya Nicolas Jackson dan Dampaknya bagi Chelsea

Dengan kartu merah langsung yang diterima, Nicolas Jackson dipastikan absen dalam dua pertandingan sisa Chelsea musim ini, yakni melawan Manchester United dan Nottingham Forest. Dua laga tersebut sangat krusial karena Chelsea saat ini berada di posisi kelima klasemen dan tengah bersaing ketat dengan Tottenham dan Aston Villa untuk tiket terakhir ke Liga Champions musim depan.

Jackson sendiri telah mencetak 13 gol musim ini dan menjadi salah satu penyerang andalan Chelsea dalam skema taktik Maresca. Absennya pemain asal Senegal ini tentu menjadi pukulan berat bagi lini depan The Blues.

“Kami kehilangan pemain penting. Tapi ini juga jadi pelajaran bagi Nicolas. Dia masih muda, dan saya yakin dia bisa mengambil hikmah dari kejadian ini,” tambah Maresca.


Performa Chelsea Meski Bermain dengan 10 Pemain

Kendati bermain dengan sepuluh orang, Chelsea tetap berusaha tampil maksimal. Pada babak kedua, beberapa peluang sempat tercipta lewat Raheem Sterling dan Cole Palmer. Namun, solidnya pertahanan Newcastle dan performa apik kiper Nick Pope menggagalkan upaya penyelamatan poin dari tim tamu.

Newcastle sendiri tampil efisien. Mereka mencetak dua gol lewat Sandro Tonali di menit ke-45+2 dan Bruno Guimarães di menit ke-78, yang mengunci kemenangan dan memperkuat posisi mereka di papan tengah klasemen.


Respons dari Pihak Wasit dan Premier League

Hingga artikel ini ditulis, pihak FA dan Premier League belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait protes Chelsea. Namun, sejumlah analis sepak bola seperti Gary Neville dan Jamie Carragher di program Monday Night Football menganggap bahwa keputusan wasit cukup keras meski secara teknis bisa dibenarkan lewat tayangan ulang VAR.

Neville menyatakan:

“Saya memahami frustrasi Maresca. Dalam tekanan stadion besar, keputusan wasit memang bisa berubah drastis. Tapi itu juga tugas mereka untuk tetap tenang dan obyektif.”


Meningkatnya Kritik Terhadap VAR

Insiden ini menambah panjang daftar kontroversi penggunaan teknologi VAR di Premier League musim ini.

Banyak pihak yang menilai bahwa meskipun teknologi telah membantu banyak keputusan krusial, tetap saja unsur subjektivitas manusia dalam menilai situasi di lapangan tidak bisa dihindari.

Chelsea bukan satu-satunya tim yang merasa dirugikan musim ini karena keputusan VAR. Beberapa klub lain seperti Liverpool, Arsenal

dan Brighton juga pernah menyuarakan kekecewaan atas keputusan yang dianggap tidak konsisten.

Baca juga:Rekor Gila Skor Barcelona Vs Real Madrid Musim Ini: 16-7!


Reaksi Suporter dan Media Sosial

Di media sosial, tagar #JusticeForJackson sempat menjadi trending topic di Twitter/X di kawasan Inggris. Banyak penggemar Chelsea yang mengungkapkan kekesalan mereka dan menilai bahwa Jackson telah menjadi korban dari keputusan yang terburu-buru dan tidak adil.

Namun, tak sedikit pula yang membela keputusan wasit, menganggap bahwa tindakan Jackson memang berlebihan dan layak mendapatkan hukuman.


Penutup: Tantangan Besar Menjelang Akhir Musim

Chelsea kini berada dalam situasi yang cukup menantang. Dengan dua pertandingan tersisa tanpa Nicolas Jackson, Enzo Maresca harus merancang ulang strategi penyerangan mereka.

Pilihan seperti Armando Broja atau mengandalkan Cole Palmer sebagai false nine bisa menjadi alternatif.

Kritik Maresca terhadap wasit juga menjadi catatan penting tentang bagaimana atmosfer stadion bisa memengaruhi

jalannya pertandingan — sesuatu yang menjadi tantangan tersendiri bagi tim tamu di kompetisi seperti Premier League.

Namun satu hal yang jelas, Chelsea harus segera bangkit dan memaksimalkan dua pertandingan sisa jika ingin tetap berada di jalur menuju Liga Champions musim depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *