Drama di Santiago Bernabeu: Declan Rice Sempat Marah ke Thomas Partey

Drama di Santiago Bernabeu: Declan Rice Sempat Marah ke Thomas Partey

Pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions antara Real Madrid vs Arsenal di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (17/4/2025) dini hari WIB, bukan hanya menghadirkan tensi tinggi antar dua tim papan atas Eropa, tetapi juga menyuguhkan momen tak terduga di antara sesama rekan satu tim. Salah satu sorotan paling mengejutkan datang dari insiden Declan Rice yang terlihat meluapkan emosinya kepada Thomas Partey di tengah laga.

Kejadian tersebut terekam kamera saat Arsenal tengah berjuang mengejar defisit agregat dari kekalahan 0-3 pada leg pertama di Emirates Stadium. Ketika semangat tim sedang dalam puncaknya, momen ketika Rice tampak marah dan melontarkan gestur kesal kepada Partey mengundang beragam spekulasi dan reaksi dari publik maupun analis sepak bola.

Drama di Santiago Bernabeu: Declan Rice Sempat Marah ke Thomas Partey
Drama di Santiago Bernabeu: Declan Rice Sempat Marah ke Thomas Partey

Latar Belakang Pertandingan

Arsenal datang ke Bernabeu dengan misi berat. Setelah menelan kekalahan tiga gol tanpa balas dari Real Madrid di kandang sendiri, skuad asuhan Mikel Arteta harus mencetak minimal tiga gol agar dapat memaksakan perpanjangan waktu. Tekanan besar ini membuat permainan berlangsung dalam tempo cepat dan penuh determinasi.

Real Madrid tampil solid di hadapan publiknya, sementara Arsenal mencoba bermain lebih agresif sejak menit awal. Di tengah intensitas permainan tersebut, komunikasi antar pemain menjadi kunci. Sayangnya, di babak pertama terlihat sebuah kesalahan koordinasi di lini tengah yang kemudian menjadi pemicu momen emosi Declan Rice terhadap Thomas Partey.


Momen Ketegangan di Lapangan

Insiden terjadi pada menit ke-38, ketika Arsenal sedang dalam proses build-up serangan dari belakang. Declan Rice terlihat meminta Partey untuk segera mengalirkan bola ke sisi kiri tempat Gabriel Martinelli berdiri bebas. Namun, Partey justru memutuskan melakukan back pass ke William Saliba, sehingga peluang serangan cepat pun hilang.

Reaksi Declan Rice pun menjadi sorotan. Sang gelandang bertahan asal Inggris tampak berteriak dan mengangkat tangannya dengan ekspresi marah. Dalam tayangan ulang, Rice terlihat berkata keras sambil menoleh tajam ke arah Partey, yang hanya merespons dengan isyarat tenang.

Insiden ini berlangsung singkat, tetapi cukup untuk memunculkan pertanyaan tentang dinamika internal tim Arsenal, terlebih dalam laga sepenting Liga Champions.

Baca juga:Rencana Taktik Carlo Ancelotti untuk Remontada Lawan Arsenal: Tanpa Sihir, Sihir itu Fana!


Reaksi Pelatih dan Pemain

Usai pertandingan, manajer Arsenal Mikel Arteta angkat bicara mengenai insiden tersebut. Dalam sesi konferensi pers, Arteta menganggap hal itu sebagai sesuatu yang wajar dalam pertandingan besar.

“Dalam laga dengan intensitas setinggi ini, emosi kadang meledak. Itu menunjukkan betapa besarnya keinginan para pemain kami untuk menang. Declan dan Thomas adalah profesional yang sangat saya percaya,” ujar Arteta.

Sementara itu, Declan Rice sendiri ketika diwawancarai oleh media Inggris tidak menyangkal bahwa dirinya sempat merasa frustrasi.

“Kami semua ingin mencetak gol. Mungkin saya terlalu emosional, tapi saya dan Thomas sudah bicara dan semuanya baik-baik saja. Kami fokus ke depan,” kata Rice dengan nada santai.

Thomas Partey pun menyikapi kejadian tersebut dengan dewasa. Dalam unggahan Instagram pribadinya, pemain asal Ghana itu menuliskan, “Saling mengingatkan adalah bagian dari permainan. Satu tim, satu tujuan.”


Pendapat Analis dan Media

Beberapa analis sepak bola justru menganggap insiden tersebut sebagai indikasi kedewasaan tim Arsenal. Mantan gelandang Inggris dan analis Sky Sports, Jamie Redknapp, menyatakan bahwa reaksi Rice menunjukkan kepemimpinan dan dorongan besar untuk menang.

“Rice marah bukan karena ego, tapi karena ia ingin timnya memaksimalkan setiap peluang. Dalam pertandingan dengan margin ketat, keputusan satu detik bisa mengubah segalanya. Ini bukan masalah besar, justru menunjukkan jiwa kepemimpinan,” ujar Redknapp.

Media-media Eropa juga mengulas momen tersebut. Marca menulis bahwa Arsenal terlihat sangat ‘tertekan’ dalam pertandingan ini, sementara The Guardian menyebut bahwa “ketegangan antar pemain adalah cerminan ambisi tinggi mereka.”


Dampak terhadap Tim Arsenal

Meskipun terjadi momen ketegangan, Arsenal tetap tampil kompak sepanjang sisa pertandingan. Tidak terlihat gesekan lebih lanjut antara Rice dan Partey, bahkan keduanya saling memberikan umpan di paruh kedua laga.

Pertandingan berakhir imbang 1-1, yang membuat Arsenal gagal lolos ke semifinal karena kalah agregat 1-4. Namun, permainan gigih The Gunners tetap menuai pujian, khususnya karena mereka mampu menahan Real Madrid di kandangnya setelah kekalahan telak di leg pertama.

Mikel Arteta menyatakan bahwa meski kecewa, timnya akan belajar dari kekalahan ini untuk memperkuat mentalitas di musim mendatang.


Etika Profesional di Lapangan

Insiden seperti ini bukan hal baru dalam dunia sepak bola profesional. Ketegangan antar pemain sering kali muncul dalam laga-laga besar. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana hal tersebut diselesaikan di lapangan dan setelah pertandingan.

Dalam kasus Declan Rice dan Thomas Partey, keduanya mampu menyikapi insiden dengan kedewasaan dan semangat kebersamaan. Hal ini menjadi contoh positif bagi pemain muda tentang pentingnya menjaga komunikasi dan etika profesional meskipun sedang berada dalam tekanan.


Kesimpulan

Momen drama di Santiago Bernabeu antara Declan Rice dan Thomas Partey mencerminkan intensitas tinggi dan semangat juang Arsenal dalam laga penting Liga Champions. Meski sempat terjadi letupan emosi, kedua pemain menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi perbedaan pendapat di tengah laga.

Kejadian ini sekaligus menegaskan bahwa dalam sepak bola, emosi adalah bagian dari permainan, tetapi profesionalisme dan komunikasi yang baik tetap harus dijaga. Arsenal, meski tersingkir, tetap menunjukkan kualitas tim yang solid dan bersatu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *