Timnas Indonesia Tambah Pemain Naturalisasi atau Tidak untuk Hadapi China dan Jepang? Begini Jawaban Erick Thohir

Timnas Indonesia Tambah Pemain Naturalisasi atau Tidak untuk Hadapi China dan Jepang? Begini Jawaban Erick Thohir

Menjelang laga penting Timnas Indonesia melawan China dan Jepang, isu mengenai penambahan pemain naturalisasi kembali mencuat. Pertandingan yang akan digelar dalam rangka kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia itu menjadi sorotan besar, mengingat lawan yang akan dihadapi memiliki peringkat FIFA yang jauh lebih tinggi dan kualitas pemain yang mumpuni.

Di tengah spekulasi dan diskusi publik yang semakin ramai, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akhirnya memberikan penjelasan resmi. Dalam keterangan persnya, Erick menegaskan bahwa segala keputusan terkait penambahan pemain naturalisasi akan mengedepankan kebutuhan tim dan kesiapan administratif, bukan sekadar untuk menjawab tekanan publik atau ekspektasi sesaat.

Timnas Indonesia Tambah Pemain Naturalisasi atau Tidak untuk Hadapi China dan Jepang? Begini Jawaban Erick Thohir
Timnas Indonesia Tambah Pemain Naturalisasi atau Tidak untuk Hadapi China dan Jepang? Begini Jawaban Erick Thohir

Konteks Pertandingan dan Tantangan Berat

Timnas Indonesia akan menghadapi dua tim kuat Asia dalam pertandingan lanjutan Grup C. Pertama, akan melawan China, tim yang dikenal memiliki fisik dan kecepatan tinggi, lalu dilanjutkan menghadapi Jepang, salah satu kekuatan utama sepak bola Asia yang konsisten tampil di Piala Dunia.

Kedua pertandingan ini akan menjadi ujian berat bagi skuad Garuda, yang saat ini masih dalam proses konsolidasi kekuatan pasca-bergabungnya sejumlah pemain naturalisasi seperti Jordi Amat, Shayne Pattynama, dan Sandy Walsh.


Pernyataan Resmi Erick Thohir

Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Erick Thohir menyampaikan bahwa PSSI tidak menutup kemungkinan menambah pemain naturalisasi, namun semuanya tergantung pada kajian teknis pelatih kepala dan kesiapan dokumen hukum.

“Kami bukan hanya berpikir soal naturalisasi pemain. Kami harus lihat, apakah pemain itu sesuai kebutuhan tim, siap mental bertanding, dan yang paling penting, proses hukumnya selesai tepat waktu,” ujar Erick Thohir.

Ia menambahkan bahwa proses naturalisasi bukan sesuatu yang bisa dilakukan dengan terburu-buru. Selain melibatkan Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pemuda dan Olahraga, hingga DPR RI, ada juga aspek adaptasi dan integrasi pemain dalam sistem permainan Timnas.


Siapa Saja Pemain yang Sedang Dipantau?

Meski tidak menyebutkan nama secara eksplisit, sejumlah pemain keturunan Indonesia yang berkarier di luar negeri disebut-sebut tengah dalam radar PSSI. Beberapa di antaranya adalah:

  • Thijs Dallinga (penyerang Toulouse FC, Ligue 1 Prancis)

  • Jordy Wehrmann (gelandang FC Luzern, Swiss)

  • Maarten Paes (kiper FC Dallas, MLS)

  • Calvin Verdonk (bek kiri NEC Nijmegen, Belanda)

Nama-nama ini telah mendapat perhatian publik dan fans Timnas, terutama karena performa konsisten mereka di liga masing-masing. Namun, Erick menegaskan bahwa PSSI akan memprioritaskan kebutuhan tim, bukan popularitas pemain.

Baca juga:Arsenal Tunjukkan Daya Juang, Siap Rebut Liga Champions


Faktor Penentu Naturalisasi: Bukan Sekadar Keturunan

Salah satu pesan penting dari Erick Thohir adalah bahwa naturalisasi bukan hanya soal memiliki darah Indonesia. Ia menekankan bahwa pemain harus:

  1. Memiliki komitmen jangka panjang untuk membela Timnas

  2. Siap beradaptasi dengan kultur dan atmosfer sepak bola Indonesia

  3. Bersedia mengikuti proses naturalisasi sesuai ketentuan hukum

“Kami tidak ingin pemain yang hanya datang satu-dua laga lalu hilang. Kami butuh mereka yang mau berjuang, berlatih, dan membangun masa depan Timnas Indonesia,” tegas Erick.


Pendekatan Shin Tae-yong dan Peran Pelatih

Pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, diketahui sangat selektif dalam memilih pemain naturalisasi. Ia tidak ingin kehadiran pemain keturunan justru mengganggu dinamika tim. Oleh karena itu, semua calon pemain akan melalui proses seleksi ketat, termasuk penilaian sikap, kemampuan taktik, dan daya juang.

Shin juga pernah menyatakan bahwa ia lebih suka pemain lokal yang bekerja keras dibandingkan pemain asing yang tidak bisa beradaptasi. Hal ini menjadi pertimbangan penting dalam keputusan akhir soal siapa yang layak masuk skuad utama.


Dukungan Pemerintah dan Publik

Pemerintah Indonesia, melalui Kemenpora dan Komisi X DPR RI, sebelumnya telah menyatakan dukungan terhadap program naturalisasi selama itu dilakukan secara selektif dan terukur. Dalam beberapa sidang, anggota dewan menyampaikan bahwa naturalisasi bukan solusi jangka panjang, tetapi bisa menjadi langkah taktis menghadapi turnamen besar seperti Piala Dunia dan Piala Asia.

Di sisi lain, publik dan penggemar Timnas Indonesia memiliki pandangan beragam. Sebagian mendukung penambahan pemain naturalisasi untuk meningkatkan kualitas tim, sementara sebagian lainnya meminta agar PSSI lebih memprioritaskan pengembangan pemain lokal jangka panjang.


Evaluasi Naturalisasi Sebelumnya

Sejak era Shin Tae-yong, Indonesia telah melakukan naturalisasi terhadap sejumlah pemain, di antaranya:

  • Jordi Amat

  • Sandy Walsh

  • Shayne Pattynama

  • Rafael Struick

  • Ivar Jenner

Secara umum, kontribusi mereka dinilai positif, terutama dalam kompetisi regional seperti Piala AFF dan SEA Games. Namun, sejumlah pihak menilai bahwa waktu adaptasi mereka di dalam skuad masih perlu ditingkatkan.


Kesimpulan: Perlu Langkah Cermat dan Terencana

Isu penambahan pemain naturalisasi untuk laga melawan China dan Jepang memang menarik, namun keputusan tersebut tidak bisa dilakukan secara instan. PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir menegaskan bahwa keputusan final akan diambil berdasarkan kebutuhan pelatih dan kesiapan administratif, bukan sekadar desakan publik.

Penting bagi Indonesia untuk menjaga keseimbangan antara strategi jangka pendek (prestasi) dan pembangunan jangka panjang (pembinaan usia muda). Naturalisasi bukan satu-satunya jalan, namun jika dilakukan dengan selektif dan bertanggung jawab, bisa menjadi langkah penting menuju Timnas yang lebih kompetitif di level Asia dan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *