Man City Terancam Gugur di Liga Champions, Ini Kata Guardiola
Paris – Manchester City menghadapi situasi sulit di Liga Champions setelah kalah dari Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 2-4 pada matchday ketujuh, Kamis (23/1) dini hari WIB. Dengan hanya mengumpulkan delapan poin, City sementara berada di peringkat ke-25 Klasemen Liga Champions, jauh dari zona aman untuk lolos ke babak 16 besar.
Sesuai format Liga Champions musim ini, hanya tim yang finis di peringkat 1-8 yang akan langsung melaju ke babak 16 besar. Sementara itu, tim peringkat 9-24 harus menjalani playoff untuk memperebutkan tempat di fase gugur. Sayangnya, tim yang berada di peringkat 25-36 akan langsung gugur.
Performa Mengecewakan Manchester City
Sejauh ini, Manchester City hanya meraih dua kemenangan dari tujuh laga, dengan dua hasil imbang dan tiga kekalahan. Statistik ini jauh dari performa gemilang mereka sebelumnya, di mana City pernah mencatatkan 12 laga tandang tanpa kekalahan. Namun, kini mereka mengalami kemunduran signifikan dengan tiga kekalahan tandang beruntun dan total empat laga tanpa kemenangan (tiga kali imbang, satu kali kalah).
Penampilan City di Liga Champions musim ini dianggap mengecewakan, terutama mengingat status mereka sebagai salah satu tim favorit juara. Kehilangan poin di pertandingan penting membuat mereka harus berjuang keras di laga terakhir untuk menjaga peluang lolos. Manajer City, Pep Guardiola, tidak menutupi kekecewaannya dan mengakui bahwa posisi timnya saat ini adalah hasil yang pantas.
“Ini adalah realita sulit yang sedang kami hadapi. Kami tidak cukup bagus, tidak cukup punya banyak poin, dan kami pantas menerimanya,” kata Guardiola kepada Sky Sports.
“Ini hasil yang adil buat kami, posisi yang adil buat kami di Klasemen Liga Champions,” tambahnya.
Harapan di Laga Terakhir
Man City masih memiliki satu laga tersisa di fase klasemen, melawan Club Brugge pada 30 Januari mendatang. Club Brugge saat ini berada di peringkat ke-20 dengan 11 poin, unggul tiga poin dari City. Untuk menjaga asa lolos, City tidak hanya harus menang melawan Club Brugge, tetapi juga berharap empat tim di atasnya—Benfica, PSG, Sporting, dan Stuttgart—yang masing-masing memiliki 10 poin, mengalami kekalahan atau hasil buruk di laga terakhir mereka.
Laga melawan Club Brugge bukan hanya tentang meraih kemenangan, tetapi juga menjadi momen untuk menunjukkan karakter dan mental juara. Guardiola menyadari bahwa tekanan besar ada di pundak para pemainnya, tetapi ia tetap percaya pada kemampuan tim.
“Kami akan mencoba segalanya sampai akhir. Para pemain akan melakukannya. Kami masih punya kesempatan dan kami tahu harus berbuat apa,” tegas Guardiola.
Beberapa pengamat sepak bola menyebut bahwa performa Manchester City di Liga Champions musim ini terpengaruh oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah jadwal padat di liga domestik dan turnamen lainnya yang membuat kebugaran pemain menurun. Selain itu, beberapa pemain kunci mengalami penurunan performa, sementara tim lawan berhasil memanfaatkan kelemahan taktik yang diterapkan Guardiola.
Kesalahan individual juga menjadi sorotan dalam beberapa pertandingan terakhir. Gol-gol yang tercipta ke gawang City sering kali berasal dari kesalahan koordinasi di lini belakang. Hal ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Guardiola untuk membenahi taktik dan mental tim.
Leave a Reply